Tari Reog merupakan salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Ponorogo.
Tarian ini menceritakan tentang sayembara para pangeran untuk melamar seorang
putri dari Kerajaan Kediri. Putri yang memiliki paras cantik jelita, bernama
Dewi Songgolangit.
Begitu
cantiknya Dewi Songgolangit sehingga banyak pangeran yang berlomba-lomba untuk
mempersuntingnya. Namun, pada saat itu Dewi belum memiliki keinginan untuk
menikah. Mengetahui hal tersebut, Raja pun memutuskan untuk bertanya kepada
Dewi, apa sebenarnya alasan Dewi selalu menolak lamaran yang datang kepadanya.
Dari pertanyaan tersebut Dewi mengatakan bahwa sebenarnya ada persyaratan untuk
calon suaminya kelak dan ia juga meminta izin untuk melakukan semedi demi
mengetahui persyaratan tersebut. Setelah empat hari melakukan semedi, Dewi pun
menemui Raja dan memberitahukan persyaratan untuk calon suaminya kelak. Dewi
mengatakan kepada Sang Raja bahwa ia menginginkan calon suami yang bisa
memberikan pertunjukan menarik dimana dalam pertunjukan tersebut ada hewan
berkepala dua serta 140 ekor kuda kembar.
Mendengar
persyaratan tersebut banyak pangeran yang mulai menyerah karena tidak bisa
memenuhi persyaratan tersebut. Hingga akhirnya tersisa dua lelaki yang masih
ingin mencoba untuk mewujudkan permintaan Dewi yaitu Singabarong yang berasal
dari Kerajaan Lodaya dan Kelanaswandana dari kerajaan Bandarangin.
Kelanaswandana sebenarnya bisa memenuhi persyaratan dari Dewi, hanya satu saja
yang tidak berhasil ia lakukan yaitu mendapatkan hewan berkepala dua. Ia pun
terus berusaha mencari hewan berkepala dua sambil meminta bantuan kepada
Patihnya untuk menyelidiki apa yang dilakukan Singabarong untuk bisa
mendapatkan hewan berkepala dua.
Singobarong
memang terkenal sebagai pangeran yang sangat pemberani dan tidak pantang
menyerah. Ia akan melakukan apapun untuk bisa dapatkan kemenangan. Tidak lama
kemudian Singabarong menyabotase Kelanaswanda, dengan cepat Kelanaswanda segera
menyerang Singabarong. Saat itu singobarong sedang bersama dengan burung merak
yang mematuki kutu di kepalanya. Dengan kesaktian yang dimiliki Kelanaswanda,
burung merak tersebut menempel di kepala Singobarong. Hal ini membuat
Singobarong sangat marah dan menghujamkan kerisnya keaarah Kelanaswandana,
namun tidak berhasil. Kelanaswandana pun membalasnya dengan cambuk samandiman
yang membuat Singobarong berubah menjadi hewan berkepala dua.
Dengan
demikian Kelanaswandana berhasil memenuhi persyaratan untuk melamar Dewi
Songgolangit. Kelanaswandana pun menuju ke Wengker dan melaukan pertunjukkan
dengan hewan berkepala dua.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar