(21/4/2018) Pada hari ini, bertepatan dengan Hari Kartini, Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (Hima Adbis)
Politeknik Negeri Madiun meneyelenggarakan Kartini’s
Day di Gedung Adbis kampus 2 PNM. Dengan
mengangkat tema “Kartini Masa Kini, Kartini Mandiri, Kartini Menginspirasi”, acara dimulai pukul 07.30 WIB dan diikuti oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi
Administrasi Bisnis semester 2 dan 4. Acara
diselenggarakan dengan cukup meriah ditambah dengan balutan busana kebaya. Bukan hanya itu, berbagai lomba seperti Debat Kartini’s Day, Make Over, Adbis Talent dan Pemilihan Kartini
Kartono 2018 semakin menambah antusias
para peserta untuk mengikuti acara ini.
Tujuan dari diadakannya
acara ini adalah untuk
membangkitkan semangat Kartini yang membara dalam hati dan pikiran setiap
mahasiswa khususnya Progam Studi Administrasi Bisnis.
Dari berbagai rangkaian acara, terdapat kegiatan
penghijauan di kampus 2 PNM. “Perwakilan kelas dari semester 2, 4, dan 6 wajib
menanam setidaknya satu pohon
sawo ijo. Pohon sawo ijo yang memiliki banyak getah dipilih karena tidak mudah
patah jika terkena angin. Mengingat kampus 2 PNM ini terletak di tanah lapang
yang anginnya cukup besar”, ujar Mia
Lailatul Rizki, ketua pelaksana Kartini’s Day.
Acara ditutup dengan pengumuman juara dari tiap-tiap
lomba.
Lomba Debat Kartini’s
Day dimenangkan oleh kelas 4D, lomba Make
Over dimenangkan oleh 4D dan lomba Adbis Talent juara 1 diraih oleh kelas 4D, juara 2 diraih oleh kelas 2C, dan juara 3 diraih oleh kelas 4A. Dilanjutkan dengan penyematan Kartini Kartono
2018, Kartini 2018 diraih oleh nomor urut 07 Selvia Eka (4D) dan Kartono 2018
diraih oleh nomor urut 04 David Abdul Rohman (4B).
Meskipun berjalan dengan lancar, acara ini tak
lepas dari berbagai kekurangan dalam pelaksanaanya. “Kendala yang dihadapi
seperti juri yang datang tidak tepat
waktu dan kurang tanggapnya panitia sendiri”, tambah Mia. Kekurangan lainnya seperti peserta lomba Make Over yang mengikuti lomba tersebut
selama 2 tahun berturut-turut. Padahal sesuai keterangan Ketua Pelaksana Acara,
hal tersebut tidak diperbolehkan. Pertanyaan yang diajukan pada Pemilihan
Kartini Kartono 2018 juga dianggap kurang selektif karena pembacaan pertanyaan
antara peserta putra dan putri tidak dibedakan. Sehingga dalam pelaksanaannya
ada pertanyaan yang seharusnya diajukan kepada peserta putra, namun justru
didapatkan oleh peserta putri.
“Semoga di kepengurusan tahun depan, lebih tertata dan bisa membuat acara semenarik
mungkin. Sehingga semua
larut dalam antusiasme Kartini dan supaya semangat Kartini tetap membara di kalangan mahasiswa, tidak
hanya untuk perempuan, untuk laki-laki juga diharapkan supaya lebih bisa menghargai
kedudukan perempuan. Tidak mendewakan
dan juga tidak merendahkan”, harapan Mia di akhir wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar