Sabtu, 24 Maret 2018

SINERGITAS KEMITRAAN UNTUK PERUBAHAN


MADIUN (16/03/2018) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali mengadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Indonesia. Termasuk Kota Madiun yang turut andil menjadi bagiandariPemilihan Walikota Periode 2019–2024, terhitung mulai tanggal 15 Februari 2018 sampai dengan 23 Juni 2018 mendatang. Kota Madiun sendiri sudah memiliki 3 pasangan calon yang akan maju mengikuti Pemilihan Walikota Periode 2019 – 2024 yang sekarang sudah memasuki masa kampanye dan debat publik.
Salah satu pasangan calon yang diharapkan dapat membawa Kota Madiun menjadi lebih baik adalah pasangan calon nomor urut 3, Yusuf Rohana, S.T. dan Bambang Wahyudi, S.T., yang diusung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Yusuf Rohana merupakan Ketua Fraksi PKS Daerah Pilih Jawa Timur VIII. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Komisi B (Perekonomian) dan anggota dari Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2014 – 2019 sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk maju menjadi Calon Walikota Madiun periode 2019 – 2024 bersama Bambang Wahyudi. Sedangkan Wakilnya, Bambang Wahyudi, merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang(DPC) Partai Gerindra Kota Madiun.
Keduanya memiliki program pembangunan berdasarkan atas visi dan misi yang akan mereka jalankan, jika mereka terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Madiun mendatang.Terwujudnya Kota Madiun yang Maju, Adil, dan Sejahtera (MADIUN MAS) merupakan visi dari pasangan ini. Meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan publik, mengembangkan ekonomi daerah, mewujudkan tata kota dan pengembangan infrastruktur yang merata, serta menciptakan kehidupan sosial beragama yang kondusif merupakan perwujudan dari visi mereka.
            Sedangkan misi mereka berupa meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional, modern, dan transparan dijabarkan menjadi terwujudnya transparansi dalam proses pengambilan kebijakan berbasis pendekatan partisipatif.Penjabaran tersebut memiliki sasaran pada pembangunan yang salah satunya difokuskan pada sinergitas Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pemerintahan Daerah. Memosisikan Perguruan Tinggi dan LSM yang ada di Kota Madiun sebagai mitra (partnership) dalam pembangunan pemerintahan kota.
Poin utama program pembangunan mereka yang menjadi cara untuk mewujudkan misimeningkatkan kualitas SDM yang berkarakter, berbudaya, kreatif dan berdaya saing yaitu dengan mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan yang berkarakter dan berkualitas.Dalam hal ini, mereka turut membidik pendidikan pada jenjang Perguruan Tinggi. Melalui sinergitas kemitraan antara Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi, mereka berusaha untuk menjembatani potensi yang dimiliki oleh masing-masing institusi, sehingga kemudian dapat disinergiskan untuk membangun Kota Madiun.
Program kemitraan ini bisa dikembangkan dalam berbagai aspek, misalnya kajian penelitian, pengabdian masyarakat ataupun berbagai kegiatan konkret lainnya yang bermuara pada adanya proses transfer teknologi antara Perguruan Tinggi dan Pemerintah Kota Madiun dalam menciptakan SDM yang kreatif dan berdaya saing tinggi.
            Pasangan calon nomor urut 3 ini juga memiliki program-program unggulan untuk membantu mewujudkan MADIUN MAS, yaitu:
  1. Madiun Sayang Anak (pendidikan gratis dari SD hingga SMA dan kesehatan gratis cukup dengan menunjukkan KTP),
  2.  Madiun Smart City (pelayanan publik berbasis aplikasi smartphone),
  3. Madiun Kota Kreatif (satu kelurahan satu produk, satu kecamatan satu sentra Usaha Kecil dan Menengah (UKM)),
  4. Madiun Sayang Lingkungan (pembangunan taman kota dan taman baca di setiap kelurahan),
  5.  Madiun Kota Wisata Religi, Budaya, dan Belanja.


Oleh      : Enggar Thia Cahyani/G-PLASMA/Divisi Editor

KILAS PEMILUKADA DIMATA MAHASISWA

Tinggal menghitung bulan, suasana Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) sangat dirasakan oleh berbagai kalangan. Seperti biasa, mereka harus menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada untuk memilih Pasangan Calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun pada bulan Juni 2018 mendatang. Adapun paslon yang mendaftarkan diri untuk pemilihan Madiun diantaranya ialah:

1.      Drs. H. Maidi, S.H, M.M., M.Pd. denganInda Raya AyuMikoSaputri, S.E., MIB.
2.      Dr.HarryadinMahardikadenganArief Rahman, S.T., M.M.
3.      Yusuf Rohana, S.T. denganBambangWahyudi, S.T.

Lalu bagaimana pandangan mahasiswa terhadap pemilihan Wali Kota Madiun yang akan datang? Berdasarkan kuisioner yang telah dibagikan kepada sepuluh mahasiswa yang memiliki hak pilih pada pemilihan Wali Kota, ZhaviraChahyaning P. dari Program Studi Administrasi Bisnis, sebagai salah satu koresponden mengharapkan pemimpin yang bijaksana, adil, dapat mengayomi, dan menepati janji kepada masyarakat. Selain itu, Annissa Ayu berharap supaya pemimpin yang terpilih dapat memberikan kemajuan bagi Kota Madiun. Pemimpin yang terpilih juga harus kritis dan tanggap dalam menanggapi permasalahan yang ada di daerahnya.

Namun, Annissa maupun Zhavira juga berharap agar pemilihanWali Kota yang ada di Kota Madiun dapat berjalan dengan tertib tanpa adanya Money Politic. Berdasarkan respon dari kuisioner, beberapa dari mereka masih adayang belum mengenal paslonWali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun, padahal banyak baliho dan banner di pinggir jalan raya yang menunjukkan bakalc alonWali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun. Namun, ada juga dari mereka yang sudah mengenal masing-masing paslon. 

Untuk itu, sebagai mahasiswa penggerak sekaligus agen pembawa perubahan sudah seharusnya menjadi pribadi yang lebih aktif dan kritis dalam menanggapi berbagai hal, salah satunya pemilukada. Dengan menggunakan hak pilih dengan baik, itu sudah merupakan cara untuk berpartisipasi.

Oleh: Maya SofyaniUlfa/G-PLASMA/Divisi Fotografer

ASIRO untuk Kontes Robot Indonesia Nasional 2018

            ASIRO ( AE Sar Intelligent Robot ) merupakan generasi robot berkaki Politeknik Negeri Madiun yang berhasil mengikut...